KATASUMBAR – Bisnis kuliner masakan Padang memang menggiurkan, sebab makanan khas Sumatera Barat itu diminati semua orang.
Minat dari banyak kalangan terhadap nasi Padang pun membuat bisnis rumah makan Padang menjadi pilihan.
Apalagi kini, bisnis tersebut tidak hanya digandrungi oleh orang Minang saja. Tapi juga orang-orang dari berbagai daerah.
Kemampuan mengolah bumbu menjadi aneka makanan yang akrab di lidah didapatkan oleh masyarakat non Minang dari pengalaman.
Bisa jadi pengalaman kerja, ataupun pengalaman lantaran memiliki kedekatan dengan masyarakat Minangkabau.
Itulah yang dirasakan oleh dua kakak beradik Aminoto dan Budi. Mereka merupakan pebisnis masakan Minang asal Kebumen, Jawa Tengah.
Bermodal dari pengalaman bekerja di warung masakan Minang, kini keduanya sukses menjalankan usaha rumah makan Padang.
Tak cuma sekedar sukses, bisnis rumah makan Padang yang mereka geluti juga mampu membuat mereka bertahan di tengah Pandemi.
Sebab Pandemi Covid-19 membuat laju roda perekonomian terganggu, dan banyak orang harus putar otak lebih keras untuk bisa bertahan.
Hal demikian telah dibuktikan oleh Aminoto dan Budi. Mereka sukses bertahan dengan bisnis rumah makan yang dibuka di Jakarta.
Buka Cabang Baru
Kisah sukses ini berawal dari Amin yang membuka usaha Rumah Makan (RM) Karya Minang pada tahun 2014 di Serpong Garden, Tangerang.
Keberhasilan Amin ini mendorong dirinya membuka cabang di daerah baru seperti Bale Tirtawana dan Karawaci.
Kemudian, sang adik Handoko yang kebetulan pernah bekerja di rumah makan Padang pun turut bergabung dalam usaha ini.
Meskipun mereka bukan berasal dari Minang, rumah makan ini sukses bersaing dalam bisnis rumah makan Padang.
Hal itu dibuktikan dengan kini mereka telah memiliki 70 orang karyawan di 6 cabang.
Tentunya kesuksesan ini menjadi buah dari hasil kerja keras kakak beradik tersebut.
Mereka bertekad untuk menciptakan cita rasa masakan Padang yang dapat diterima oleh masyarakat Jabodetabek.
Meskipun demikian, usaha ini juga pernah mengalami tantangan terutama saat transisi pandemi, dimana harga bahan baku yang mengalami lonjakan.
“Selama beberapa bulan terakhir, harga bahan baku di pasar terus melonjak. Meskipun harga bahan baku naik, kami tidak bisa serta merta menaikkan harga jual karena daya beli masyarakat juga masih lemah akibat pandemi.”
“Akhirnya, kami harus mencoba memutar otak agar kami dapat tetap menjaga kualitas rasa dan pelayanan kami, walaupun tanpa adanya kenaikan harga jual,” katanya dilansir dari Kumparan.
Cara Mereka Bertahan
Meskipun demikian, Amin dan Handoko terus melakukan berbagai macam strategi untuk mempertahankan pelanggannya.
Berikut ini upaya yang dilakukan kakak beradik ini dalam menghadapi lonjakan harga bahan baku.
1. Konsisten menjaga kualitas
Bagi RM Karya Minang, kualitas adalah hal yang terpenting dalam menjalankan usaha.
Mereka lebih mengutamakan kualitas makanan yang disajikan kepada pelanggan daripada untung yang besar.
Dengan menjaga kualitas, maka mereka percaya akan menjaga loyalitas dari konsumen.
2. Jeli dalam perhitungan
Di tengah kenaikan harga bahan baku, rumah makan ini terus berusaha jeli dalam melakukan perhitungan produksi.
Sebisa mungkin mereka menyediakan stok secukupnya dan menekan jumlah produksi.
3. Memanfaatkan promo
Meskipun harga mengalami kenaikan, pemilik rumah makan ini selalu berusaha untuk memaksimalkan strategi penjualan.
Salah satunya, adalah dengan memanfaatkan promo dari aplikasi belanja online.
Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian konsumen agar tertarik untuk membeli makanan mereka.
Kegigihan, kerja keras, serta pandai membaca peluang memang perlu dilakukan dalam menjalankan suatu usaha.
Kisah inspiratif kakak beradik ini yang dapat mempertahankan usahanya akibat kenaikan bahan baku bisa dicontoh oleh para pelaku usaha lainnya.(*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.