Minim Serangan, Ini Pandangan Pakar Soal Penampilan Tiga Capres dalam Debat Kelima Pilpres 2024

KATASUMBAR– Debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar, Minggu 4 Februari 2024 malam lalu, terlihat berbeda dari empat debat sebelumnya.

Melihat debat Minggu 4 Februari 2024, sepertinya antar Capres tidak terlihat saling saring serang dan tidak terlihat adu argumen.

Melainkan antar Capres, terlihat saling mengakui gagasan masing-masing, dan tidak ada perlawanan gagasan.

Sehingga, Pakar Politik Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof. Asrinaldi menilai, proses debat yang berlangsung hanya datar saja, dan masing-masing Capres terlihat hanya saling mengakui gagasan.

“Saya pikir ini sangat datar-datar saja ya, karena ketiga calon presiden itu saling mengakui gagasan masing-masing,” ungkap Prof. Asrinaldi pada Katasumbar.

Ia menjelaskan, meski terlihat datar dan tidak ada saling serang, namun menurutnya, bagi kalangan tertentu debat malam itu tetap menjadi daya tarik. Meski bagi kalangan masyarakat kritis, dianggap hal yang biasa saja.

“Artinya, bahwa tidak ada saling gali pemikiran informasi dan seterusnya, jadi bagi masyarakat yang kritis ya dianggap ini tidak menarik. Karena tidak ada pembedaan mana gagasan yang original dari masing-masing calon presiden,” terangnya.

“Jadi terkesan bahwa apa namanya, debat kandidat itu untuk sekedar memberikan image bahwa Pemilu ke depan itu aman, damai. Karena itu yang disasar nampaknya,” ujarnya.

Diketahui, debat kelima Pilpres 2024 berlangsung Minggu 4 Februari 2024 malam tadi, di Jakarta Convention Center (JCC).

Debat dimulai pukul 19.00 WIB dan berjalan selama 120 menit dalam enam segmen.

Tema debat kelima Pilpres tersebut, diantaranya membahas soal kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan inklusi.

Sedangkan, KPU menyebut ada sub tema dari tiga tema besar itu, diantaranya meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan.

Kemudian kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.