KATASUMBAR – Dulu banyak tempat wisata viral, terutama di kawasan pedesaan, yang mendadak viral dan ramai dikunjungi para wisatawan.

Namun saat ini, tempat wisata yang viral itu menjadi sunyi, bahkan ada beberapa di antaranya yang telah tutup. Apa yang terjadi?

Menurut Ketua Bidang Tata Kelola Destinasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Tim Percepatan Pembangunan Desa Wisata Provinsi Sumbar, Moch Abdi, fenomena ini berkemungkinan terkait masalah Destination Management Organization (DMO), atau manajemen dan tata kelola destinasi.

Ia menjelaskan, banyak masyarakat yang mengelola kawasan wisata secara alamiah.

“Ketika datang wisatawan, pasti ada catatan minus atau kekurangan. Nah kekurangan itu tidak ditindaklanjuti sehingga berdampak semakin berkurangnya orang yang datang ke situ,” jelasnya.

Kekurangan itu bisa saja karena faktor akses jalan yang buruk, objek wisata sulit di jangkau, harga makanan terlalu mahal atau tidak enak.

Kemudian pengelola yang tidak ramah dan tidak bersahabat, lalu petugas parkir yang meminta tarif seenaknya saja, tidak ada atraksi yang mendukung.

Atau juga ada faktor lainnya yang membuat pengunjung tidak nyaman, seperti faktor kebersihan.

Selanjutnya faktor pendukung seperti tidak adanya WC, tak ada tempat parkir, atau faktor-faktor lainnya.

Wisata viral yang sebagain  besar berada di desa itu menjamur saat masa pandemi, karena banyak objek wisata yang tutup.

Namun ketika pandemi selesai, objek wisata yang sempat viral itu satu persatu mulai sepi, bahkan di antaranya ada yang tutup.

Pemerintah Harus Intervensi

Moch Abdi mengatakan, manajemen destinasi itu tidak semata suatu kelemahan masyarakat sebagai pengelola.

Menurutnya, di situ mesti ada campur tangan pemerintah.

“Beberapa daerah yang jadi viral, pemerintah harus intervensi. Bentuknya apa? tidak harus semua berada di dinas pariwisata,” katanya.

Jika terkait soal pengembangan seni tradisi, menurutnya dinas pendidikan kebudayaan bisa turun di sana.

“Jika soal pengembangan UMKM silakan OPD terkait, seperti dinas koperasi dan umkm, jika terkait pemasaran bisa sama disperidag,” ulasnya.

Dinas pariwisata menurutnya hadir bagian akhir yang melakukan packaging dan menjual potensi wisata tersebut.

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.