KATASUMBAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyoroti gempa yang mengguncang Sumbar pada Sabtu (27/1) malam WIB.

Gempa tersebut terjadi sebanyak 5 kali, dan bersumber dari kawasan Danau Singkarak.

Kelima gempa itu termasuk kategori gempa dangkal, karena sumbernya berada di kedalaman 4 sampai 14 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat keterangan resminya menyebut, gempa itu dipicu oleh aktivitas sesar aktif di pertemuan segmen Sesar Sianok – Sumani.

Ia menjelaskan, wilayah Danau Singkarak merupakan kawasan seismik aktif karena aktivitas kegempaannya yang cukup tinggi.

Selain itu, ia juga menyebut kegempaannya kompleks karena kawasan ini merupakan pertemuan segmen Sesar Sianok dan Sumani.

Bahkan ia menyebut bahwa Danau Singkarak sendiri terbentuk oleh mekanisme pull-apart dari dua segmen sesar itu.

“Secara geologi, Danau Singkarak terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik Sesar Sumatera yang merupakan sesar geser.”

“Hal itu yang menyebabkan terbentuknya cekungan tarik urai yang disebut dengan Danau Singkarak,” katanya.

Daryono menuturkan, gempa kuat yang menewaskan sedikitnya 350 orang pada 1926 lalu diduga berpusat di Danau Singkarak.

Gempa yang menyebabkan ribuan rumah rusak itu lebih dikenal sebagai gempa Padang Panjang sebab di kota ini banyak korban berjatuhan.

Saat itu terjadi rekahan banyak tanah di daerah Padang Panjang karena gempa itu. Juga seiche atau tumpahnya air Danau Singkarak ke daratan.

Saat ini, Daryono menerangkan, baik segmen Sianok dan Segmen Sumani memiliki magnitudo tertarget mencapai magnitudo 7,2.(*)

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.