KATASUMBAR- Kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumbar menarik perhatian publik.
Kasus yang terjadi, Rabu (1/10/2025) lalu itu, mengakibatkan sejumlah siswa keracunan, tidak hanya siswa, namun termasuk 2 orang tua dan 6 guru yang keracunan dari 82 korban.
Menyikapi hal tersebut, Sekdaprov Sumbar, Arry Yuswandi menyampaikan, selain, Pemerintah Kabupaten Agam, Pemprov Sumbar sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) di Sumbar.
Ia menyampaikan, dalam persoalan yang terjadi, Pemprov meminta kepada Badan Gizi Nasional (BGN) melalui KPPG untuk kembali mengatur teknis terkait kewenangan pemerintah daerah.
“Kita pemerintah daerah, tentu berupaya agar kasus serupa tidak terulang lagi. Makanya, kita minta melalui BGN, mohon supaya ada kejelasan peran dari masing-masing daerah Bupati walikota dengan pelaksanaan MBG. Contoh misalnya, ketika di Agam kemarin ada kejadian keracunan. Maka seharusnya ada kewenangan yang diberikan kepada kepala daerah untuk menghentikan sementara waktu SPPG bersangkutan, sampai diketahui penyebab dan persoalannya,” ungkapnya, Kamis (2/10/2025)
Ia menjelaskan, saat ini, terkait MBG, selain mensosialisasikan, membantu untuk mengawasi, Pemda tidak memiliki kewenangan lain untuk jalan MBG.
Menurutnya, terkait hal tersebut, Pemda meminta BGN melalui KPPG untuk bisa memberikan kewenangan dalam pelaksanaan MBG, tidak hanya mensosialisasikan dan mengawasi. Namun, juga dalam pengelolaan dan penata pelaksanaannya.
“Dalam pengelolaan MBG di kabupaten/kota, ada kewenangan yang diberikan kepada kepala daerah untuk mengelola, menata pelaksanaan MBG ini berjalan dengan baik. Tadi kita sudah rapat koordinasi sudah menyampaikan hal itu ke BGN secara langsung lewat KPPG,” ujarnya.
Sebelumnya, dilaporkan sejumlah siswa TK dan SD di Kecamatan Lubuk Basung, Agam diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan data Kominfo Agam, Kamis pagi (2/10/2025), total korban sudah mencapai 82 orang yang tersebar di 27 sekolah.
Dinas Kominfo merinci korban tak hanya murid saja, tapi termasuk 2 orang tua dan 6 guru yang keracunan.
Sementara, data dari Dinkes Agam mengatakan pasien ini mendapat perawatan di RSUD Lubuk Basung, Puskesmas Manggopoh dan RSIA Riski Bunda.
Puskesmas Manggopoh menerima sebanyak 56 kasus. 4 diantaranya dirujuk ke RSUD, 49 lainnya sudah pulang dan 3 masih dirawat.
Sementara RSUD menerima 27 kasus termasuk 4 rujukan dari Puskesmas Lubuk Basung, kekinian yang dirawat sebanyak 24 orang, 3 diantaranya sudah pulang. Kemudian di RSIA Riski Bunda sebanyak 3 kasus dan masih dirawat. Korban yang keracunan ini datang dalam kondisi muntah-muntah.
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.