KATASUMBAR – Ladislao belakangan menjadi sorotan warganet asal Sumatera Barat.
Pasalnya ia merupakan bule asal Spanyol yang fasih berbahasa Minang, kendati belum pernah tinggal di Sumbar.
Sosok bernama lengkap Ladislao Camara Carranza ini terkenal lewat konten-kontennya di Instagram.
Dari beberapa konten yang ia produksi, Ladislao kerap berbahasa Minang.
Lewat kontennya itu lah, Ladislao terkenal dan menjadi sorotan warganet asal Sumbar.
Namun ternyata, ia tidak hanya mahir berbahasa Minang. Ladislao mengakui menguasai banyak bahasa daerah.
Mulai dari bahasa Aceh, Indonesia-Melayu (khas Medan), hingga bahasa Bali.
“Saya memang punya kemampuan menirukan banyak bahasa,” kata Ladislao di tayangan Youtube Macan Idealis.
Kemampuannya berbahasa Indonesia dan bahasa daerah itulah menjadi posisi tawar Ladislao.
Keahliannya kerap menjadi perhatian program televisi hingga karirnya berkembang di dunia entertainment.
Namun, jauh sebelum dirinya terkenal, Ladislao bukanlah seperti expatriat yang biasa ditemui di Jakarta.
Ia bukanlah seorang bule mapan, yang sedang berbisnis di Indonesia.
Ladislao sendiri mengakui bahwa dirinya hanyalah orang biasa.
Kemampuannya dalam berbahasa Indonesia dan berbahasa daerah diperolehnya dari lama tinggal di Bali.
Di tayangan Youtube Macan Idealis, Ladislao pun menceritakan kisah hidupnya.
Simak disini..
Perjalan Hidup Ladislao
Pria kelahiran Bilbao, 1992 itu menginjakkan kaki pertama kali di tanah air saat dirinya masih kecil.
Ia ikut dengan orang tuanya menetap di Indonesia, yang mana saat itu daerah tersebut adalah Bali.
Di Bali, ia hidup selayaknya remaja Indonesia. Ia bersekolah dan tumbuh sebagai remaja nakal di Bali.
Perawakannya yang gagah, membuat Ladislao pun dilirik untuk jadi model.
Bule yang suka main sepakbola ini pun memulai profesi entertainmentnya sebagai model di Bali pertama kali.
Di samping itu, ia juga menggeluti dunia sepakbola sebagai pemain laga Tarkam.
Disana ia berhasil mendapatkan penghasilan yang cukup untuk melanjutkan hidup.
Namun pada tahun 2013, Ladislao memutuskan hijrah ke Jakarta.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki hidup, dengan modal seadanya hasil dari bermain Tarkam.
“Pertama kali ke Jakarta pake uang dari hasil main Tarkam, saat itu di kantong ada Rp5 juta,” ucapnya.
Namun, memulai karir dunia entertainment di Jakarta tak mudah.
Sehingga terpaksa selama beberapa bulan ia hanya hidup dari hasil Tarkamnya tersebut.
“Nggak ada pemasukkan. Cuma hidup dari uang yang saya bawa itu,” kenang Ladislao.
Makan Sampah
Hingga pada akhirnya, ia mencapai titik terendah dalam hidup.
Saat itu, Ladislao bercerita ia sama sekali tidak punya uang untuk makan.
“Saya ingat, saat itu saya cuma punya uang Rp20 ribu. Itu uang teakhir. Saya belikan air minum.”
“Karena saya mikir, saya masih bisa hidup dengan minum-meski tanpa makan sekalipun.”
“Saya nahan lapar selama tiga hari. Hingga kemudian udah nggak sanggup lagi,” ungkapnya.
Karena tak sanggup lagi menahan lapar. Terpaksa, Ladislao memakan makanan sisa yang ada di tong sampah.
“Saat itu saya di kosan, nggak punya makanan. Saya liat tong sampah, ada makanan sisa. Itulah yang saya makan,” kenang Ladislao.
Namun bukannya mundur, kondisi terendah itu malah makin memacu Ladislao untuk mencari penghidupan.
Hingga akhirnya ia mendapatkan pekerjaan jadi model video clip band Noah.
“Dari sanalah awal karir saya dimulai. Setelah itu, banyak pekerjaan yang datang,” katanya.
Demikian kisah hidup Ladislao, bule asal Spanyol yang fasih berbahasa Minang dan pernah hidup dengan makan sampah.(*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.