KATASUMBAR – Seorang mahasiswa semester akhir UM Sumbar, Syafri menceritakan kisahnya saat kesulitan mencari orang tuanya pasca terjadinya gempa di Pasbar pada Jum’at 25 Februari 2022.
Syafri menceritakan, saat peristiwa itu terjadi, ia sedang berada di kampusnya di Padang.
Keluarganya tinggal di Jorong Timbo Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau. Salah satu daerah terparah terdampak gempa.
Pasca gempa, sore harinya ia baru bisa bergerak pulang ke kampung halamannya.
Sepanjang perjalanan mendekati kampungnya, ia menyaksikan kehancuran akibat gempa.
Begitu sampai di rumah, hatinya hancur mendapati rumahnya telah ambruk dan ia makin kalut karena orang tuanya tidak ada.
“Akibatnya, saya terpaksa mencari ibu saya di setiap tenda. Keluarga tak bisa dihubungi karena sinyal telpon rusak,” ungkapnya, Kamis 3 Maret 2022.
Menurutnya, saking banyaknya tenda yang ia datangi, ia sudah tidak ingat berapa tenda yang telah didatangi.
“Akhirnya, setelah sekian lama mencari, sekitar pukul 02.00 malam, saya menemukan orang tua di Lapangan Translog, saya bersyukur keluarga masih baik-baik saja,” kata Syafri.
Kendati orang tuanya tidak terluka, Syafri mengatakan banyak tetangganya mesti dirawat di rumah sakit karena menderita luka-luka.
Berdasarkan kesaksian tetangganya, Syafri mengatakan guncangan gempa terasa sangat kuat dan membuat tanah seakan terangkat.
Kini, ia bersama keluarga dan tetangganya mesti hidup di tenda yang jaraknya cukup jauh dari kampung halamannya yang sudah hancur.
Gempa Pasbar datang dengan kekuatan 6,1. Kerusakan yang ditimbulkan begitu masif dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.
(*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.