Polda Sumbar Selidiki Dugaan Perdagangan Remaja Asal Sumbar ke Jakarta

KATASUMBAR – Kepolisian Daerah Sumatera Barat turun tangan menyelidiki dugaan perdagangan orang, berupa anak bawah umur dari Sumbar ke Jakarta.

Kasus ini diketahui, setelah adanya salah satu remaja perempuan asal Pesisir Selatan yang ditemukan terlantar di kawasan Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

Saat ditemukan, sang remaja tersebut mengaku bahwa dirinya dibawa oleh seseorang yang dipanggil mami, bersama puluhan remaja lainnya ke Jakarta.

Mereka dijanjikan pekerjaan, namun sesampainya di Ibukota, malah diterlantarkan, dan dibuang ke jalanan.

Merespon hal demikian, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, saat ini belum ada laporan dari masyarakat atas kasus terkait.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan penyelidikan lebih jauh, dugaan praktek perdagangan orang tersebut.

“Tim Satgas TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) Polda Sumbar sedang menyelidik kasus ini ya,” katanya.

Diselamatkan Pedagang Kopi

Diberitakan sebelumnya, eorang remaja perempuan di bawah umur ditemukan terlantar di kawasan Ancol Timur, Jakarta Utara.

Remaja perempuan yang berumur 14 tahun itu ditemukan terlantar oleh seorang pedagang kopi, Wahati.

Ia mengatakan saat ditemukan remaja perempuan di bawah umur itu diketahui dalam kondisi sedih di kolong tol.

“Ia mengaku tinggal di kawasan Carocok Sumatera Barat,” kata dia dikutip dari Antara.

Penasaran dengan keberadaan perempuan itu, Wahati pun menggali lebih dalam perjalanan mereka hingga sampai ke Jakarta.

Dari pengakuan remaja tersebut, Wahati menduga ia adalah korban perdagangan orang.

Sebab, remaja itu mengaku bahwa dirinya dibawa oleh seseorang yang dipanggil Mami ke Jakarta, dan menjanjikannya pekerjaan.

Namun dalam perjalanan, dia malah diterlantarkan di jalan tol, dan ditinggal oleh sosok yang dipanggil Mami itu.

“Ikut mami katanya. Ada 59 anak perempuan muda yang ikut bersama dirinya,” sebutnya.

Mendengar keterangan itu, Wahati pun merawat remaja perempuan itu ke kediamannya, dan telah menetap selama 20 hari.

“Anak ini ikut saya pulang dan tinggal di rumah selama 20 hari ini,” ujar dia.(*)