KATASUMBAR — Erupsi masih terjadi di Gunung Marapi yang berlokasi antara Tanah Datar dan Agam. Kini, status Marapi naik dari waspada ke level siaga.
Erupsi yang dimulai sejak 3 Desember 2023 ini belum ada tanda-tanda akan surut. Dampaknya, kehidupan masyarakat semakin sulit.
Menurut Wali Nagari Bukik Batabuah–daerah yang terdampak Marapi–Firdaus, kehidupan masyarakat semakin sulit karena erupsi.
Sebab, di daerahnya, kehidupan masyarakatnya adalah bertani. Akibat erupsi, banyak tanaman pertanian mereka gagal panen.
Misalnya, petani tomat dan cabe, sudah gagal panen sebanyak 12 hektare.
Ada juga petani tebu. Menurut Wali Nagari, masalah di tanaman tebu adalah mengurangi kualitas hasil. Jadi harganya berkurang.
“Yang paling parah adalah petani sayur-sayuran. Banyak yang gagal total. Kalau dihitung-hitung, kerugian sudah miliaran,” ujarnya kepada KATASUMBAR.
Ia mengatakan selain pertanian, ada lebih dari 100 KK yang punya kehidupan mengambil maskisa hutan. Hari ini markisa hutan tidak lagi berbuah dan mereka tentunya tidak lagi mendapatkan penghasilan.
Wali Nagari berharap kondisi ini cepat berlalu dan kehidupan masyarakat kembali seperti semula.
DAMPAK PILU ERUPSI MARAPI
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.