KATASUMBAR– Otoritas Bandara Wilayah VI kembali membuka aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, pasca ditutup akibat erupsi Marapi Jumat 19 Januari 2024.

Pengoperasian kembali Bandara Internasional Minangkabau (BIM), disampaikan Otoritas Bandara Wilayah VI melalui Instagram resmi Otoritas Bandarawil6.

Hal itu sesuai pemberitahuan, NOTAM No: B0117/24 NOTAM B0115/24 yakni hasil pengamatan pada aktivitas abu vulkanik Gunung Marapi, serta dengan pertimbangan dari segala aspek keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

“Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sudah beroperasi kembali pada Sabtu, 20 Januari 2024,” isi keterangan yang dikutip melalui Instagram resmi Otoritas Bandarawil6.

Dalam keterangan itu, pihak Otoritas Bandara akan terus memantau perkembangan aktivitas sebaran abu vulkanik akibat erupsi marapi tersebut.

“Segala perkembangan aktivitas sebaran abu vulkanik Gunung Marapi akan tetap dilakukan pemantauan,” tutupnya.

Sebelumnya, Otoritas Bandara Wilayah VI kembali menutup aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, Jumat 19 Januari 2024.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI, Capt. Megi H. Helmiadi mengungkapkan, penutupan sementara aktivitas bandara akibat dampak abu vulkanik marapi, dan sudah ditutup sejak pukul 14.15 WIB.

“Jadi demi keselamatan penerbangan, maka BIM akan kami tutup operasinya pukul 14.15 WIB hingga menunggu informasi lebih lanjut, demikian info awal yang bisa kami sampaikan, dan harap maklum,” terangnya.

Sementara itu, data dar petugas PVMBG Pos Pengamatan Gunung Marapi di Belakang Balok Bukittinggi, Teguh Purnomo menyebutkan, Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar kembali erupsi hari ini Jumat, 19 Januari 2024 pukul 10:14 WIB.

“Dari data yang tercatat, saat erupsi terpantau tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 3.391 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Daya,” terangnya.

Lanjunya, erupsi merapi terekam di
seismogram dengan amplitudo maksimum 6.1 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 2 detik.

“Dan Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6.1 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 2 detik,”ujarnya.

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.