KATASUMBAR– Pasca banjir di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat menerima laporan tertulis dari warga yang mengatasnamakan warga Kabupaten Pesisir Selatan.
Direktur Walhi Sumatera Barat, Wenky Purwanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan tersebut, dua hari pasca bencana terjadi di daerah itu.
Menurutnya, laporan itu berisi tentang terhadap dampak bencana yang terjadi hari ini di daerah itu, dan khawatir akan berlanjut dan menelan korban lebih banyak lagi.
Sehingga melalui laporan itu, kata Wengky, pelapor meminta Walhi Sumbar meninjau lokasi yang telah rusak akibat aktivitas penggundulan hutan di daerah itu.
Berikut isi surat elektronik warga Pessel pasca banjir ke Walhi Sumbar:
Assalamualaikum wr wb…
Kepada Yth bapak Ketua/pimpinan WALHI SUMBAR
Melalui chat messenger ini saya ingin menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian bencana alam banjir dan tanah longsor di provinsi Sumatera Barat terkhusus kabupaten Pesisir Selatan.yang terjadi pada tanggal 07 dan 08 Maret kemarin.
Perkenalkan saya salah seorang warga masyarakat kabupaten Pesisir Selatan tepatnya di kecamatan Silaut.yang mana pada hari dan tanggal kejadian diatas kami kecamatan Silaut juga terkena dampak banjir yang luar biasa juga tapi memang belum sampai menelan korban dan belum ada korban materi yang sangat berarti seperti yang terjadi di kecamatan Sutera, kecamatan koto XI Tarusan dan kecamatan Lengayang maupun daerah-daerah lain di sebelah Utara kabupaten Pesisir Selatan tersebut.
Namun disuatu saat nanti bukan tidak mungkin bisa terjadi hal serupa di kecamatan kami pula.
Sebab kalau saya simak berita-berita yang beredar di media elektronik maupun di media sosial,selain hukum alam penyebab bencana banjir dan longsor ini terjadi juga karena maraknya penggundulan hutan dihulu sungai.
Tanah Ulayat kami khusus kenagarian Silaut ini berbatasan langsung dengan HPT,HTI,dan TNKS Kerinci Seblat.
Hutan-hutan yang saya sebut diatas saat ini sangat memprihatinkan sebab telah terjadi penggundulan karena masyarakat membuka perkebunan kelapa sawit.dan sebagian lagi di buka oleh cukong-cukong bermodal dan perusahaan-perusahaan yang secara masif membabat dan menguduli hutan dan perbukitan- perbukitan dihulu tersebut.
Maka saya atas nama masyarakat yang ikut takut akan hal ini bisa terjadi di kecamatan Silaut berharap ketika pesan ini sampai kepada Yth bapak ketua/pimpinan WALHI SUMBAR.bapak bisa meninjau hutan-hutan kami di hulu dan mencari solusi yang tepat.
Pesan-pesan seperti ini saya rasa sudah banyak yang masuk ke instansi terkait sebelum-sebelumnya namun seperti belum ada respon yang diambil.
Mungkin itu yang bisa saya sampaikan kepada bapak.besar harapan kami agar tim WALHI bisa meninjau ke lokasi kami.
Sekian terimakasih 🙏
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.