KATASUMBAR — Polisi berhasil membongkar kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Juli silam.
Sudah ada 5 tersangka atas kasus ini yaitu Bharada E berperan melakukan penembakan terhadap korban.
Bripka RR membantu dan menyaksikan insiden penembakan, Tersangka KM turut dalam membantu dan menyaksikan penembakan.
Sementara Irjen FS menyuruh melakukan dan menskenario kejadian-kejadian dalam kasus tersebut seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak.
Tersangka tambahan yang diumumkan polisi adalah PC, istri FS. PC juga dijerat pasal pembunuhan berencana, seperti suaminya.
Dengan sudah ada 5 tersangka, misteri kasus ini semakin terang benderang.
Kasus ini bertolak belakang dari narasi awal. Awalnya, peristiwa ini dikaitkan dengan pelecehan Brigadir J terhadap PC.
PC berteriak yang didengar Bharada E. Terjadi peristiwa tembak-menembak yang menyebabkan tewasnya Brigadir J.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit, membantah narasi ini. Tak ada peristiwa tembak-menembak, juga tak ada peristiwa pelecehan.
Lantas, apa sebenarnya motif peristiwa berdarah ini? Motif ini masih menjadi misteri dan spekulasi di masyarakat terus berkembang dengan liar.
Beberapa motif sempat diungkapkan ke publik.
Motif menurut polisi, hasil dari penyelidikan terhadap FS, peristiwa itu dipicu terkait harkat dan martabat.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, motif Sambo membunuh Brigadir J karena marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya.
“FS marah dan emosi setelah mendapat laporan dari PC yang mengalami tindakan harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang,” kata Andi.
Benarkah itu motifnya? Tim Advokat Penegak Hukum & Keadilan, Saor Siagian, meragukan motif harkat dan martabat tersebut.
Menurut Saor, bagaimana berbicara harkat dan martabat, pada saat bersamaan ia mengorban istrinya, mematikan karir 36 polisi yang saat ini sedang diperiksa.
Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap motifnya adalah dendam.
Menurut Kamaruddin, dendam karena terjadi perselingkuhan si bapak dengan yang disebut si cantik-cantik itu.
Si ibu mencari tahu kenapa bapak tidak pulang. Ajudan (Brigadir J) memberi tahu karena sudah dianggap keluarga sendiri.
Mentri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan, motifnya hanya boleh didengar orang dewasa.
Dari pernyataan di atas, manakah motif sebenarnya peristiwa ini? Mahfud mengatakan motif bisa saja tidak terungkap.
Tapi, andaipun tidak terbongkar, tidak jadi masalah. Sebab, peristiwa pidana pembunuhan itu telah terjadi dan dapat disidangkan. (*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.