KATASUMBAR – Muhammad Arbi (22) merupakan mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Universitas Riau (UNRI) yang selamat dari amukan letusan atau erupsi Gunung Marapi.
Meski selamat, namun ia mengalami patah tulang dan luka bakar.
Ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi selama 8 hari.
Sesaat sebelum pulang pada Selasa 12 Desember 2023 pukul 10.54 WIB, ia menceritakan kejadian mengerikan ketika berjuang melawan maut.
Selamat Dari Maut
Arbi memulai cerita, ketika ia mendaki bersama 7 orang temannya, yang semuanya berasal dari Riau.
Dari jumlah tersebut, 5 di antaranya adalah pendaki pemula, termasuk Arbi sendiri.
Mereka berangkat hari Jumat 1 Desember 2023 dari Pekanbaru dan malamnya menginap di rumah temannya di Bukittinggi.
Baru pada Sabtu 2 Desember 2023 sore sekitar pukul 16.00 WIB mereka memulai pendakian Gunung Marapi.
Tak ada yang aneh maupun mencurigakan saat mereka menanjak gunung.
Mereka tiba Minggu 3 Desember 2023 subuh di puncak Marapi lalu beraktivitas di kawasan puncak hingga siang.
Secara tak terduga, tiba-tiba Gunung Marapi meletus pada pukul 14.54 WIB.
“Waktu letusan terjadi, kami berada di cadas, tak jauh di bawah Tugu Abel, karena kami memang sudah mulai turun,” ujarnya.
Namun suara gemuruh keras erupsi itu membuat mereka jadi tertegun.
“Kami terdiam beberapa saat ketika mendengar suara guruh keras,” ujar Arbi.
Beberapa detik kemudian mereka baru tersentak kaget setelah mengetahui bahwa erupsi gunung mulai melontarkan material abu dan bebatuan.
Menyadari bahaya ancaman tersebut, mereka lalu berlarian turun, menjauh dari puncak.
“Banyak batu yang beterbangan. Ada yang kena ke kepala saya,” tutur Arbi.
Tak hanya itu, ia juga terlempar sekitar tiga meter karena ada tekanan kuat dari arah belakang yang bersumber dari pusat erupsi.
Namun dengan sekuat tenaga ia terus berjuang turun, hingga sampai ke bawah cadas, persisnya di kedai Mak Naro.
“Di bawah kedai itu saya berlindung selama sekitar 6 jam, sebelum Tim SAR menemukan saya,” ujarnya.
Tim SAR kemudian mengevakuasinya dan langsung membawanya ke RSAM Bukittinggi.
“Saya tak ingat apa-apa lagi. Saya baru sepenuhnya sadar setelah tiba-tiba berada di rumah sakit,” katanya.
Dari 7 anggota rombongan, hanya 3 yang selamat, termasuk Arbi. Sementara 4 lainnya meninggal dunia.
Total, ada 23 pendaki yang meninggal dunia akibat letusan Marapi.
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.