KATASUMBAR — Kasus positif Covid-19 di Sumbar belum bisa dihentikan. Bahkan, kecendrungannya terus naik. Kemarin (14/10), penambahan kasus sebanyak 357 atau terbanyak sejak kasus pertama dimumkan pada Maret.
Total kasus positif di Sumbar hingga Kamis (15/10) mendekati 10 ribu, tepatnya 9.407. Pasien yang sembuh sebanyak 5.222 dan meninggal 185 orang.
Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Unand, dr. Andani Eka Putra, mengatakan, belum ada tanda-tanda kasus di Sumbar akan menurun.
Ini disebabkan karena, pertama, tidak bisa mengendalikan keramaian. Kedua, Sumbar tidak bisa mengontrol lalu lintas orang masuk dari luar padahal mereka membawa virus dan sulitnya mengontrol isolasi mandiri.
Bahkan, positivity rate Sumbar telah melampaui batas yang ditetapkan WHO. Angka positivity rate Sumbar 5,08 persen, sementara batas WHO adalah 5 persen.
Epidemiolog Unand, Defriman Djafri, meminta pemerintah lebih tegas dalam mengendalikan infeksi. Sebab, tanpa ketegasan, akan sulit mengendalikannya.
Menurutnya, protokol kesehatan harus dijalankan oleh semua warga. Edukasi ini perlu dilakukan terus-menerus dengan berbagai cara. Bahkan, tindakan preventif harus ditempuh bila tak ingin wabah semakin meluas.
Ia juga mengingatkan soal kapasitas rumah sakit. Sebab, dengan penambahan kasus positif yang semakin masif, tantangannya adalah kapasitas rumah sakit harus memadai untuk menekan mortalitas. (*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.