KATASUMBAR — Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Defriman Djafri berharap Sumbar kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

“PSBB terbukti secara evidance menekan angka penularan/infeksi di Sumbar,” ujar Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand ini dalam WAG Kawal Covid-19 Sumbar.

Ia mengatakan secara analisis backcasting, positivity rate (PR) dapat ditekan di bawah 1 persen. Itu terjadi kala PSBB jilid 1 selama 45 hari atau 1,5 bulan. Namun, setelah new normal, PR naik melebihi 1 persen.

“Naiknya PR itu terjadi hanya dalam rentang waktu 2 minggu,” ujarnya. Artinya, sebut Defriman, penularan terjadi di masyarakat dengan cepat.

Prinsip utama pengendalian virus, sebutnya, dengan memutus mata rantai penyebaran. Ia ragu Perda yang baru disyahkan dapat memutus mata rantai karena hanya mengandalkan kesadaran orang.

Sementara memutus mata rantai virus harus dilakukan dengan ketat. Dan, PSBB terbukti dapat menekan laju penyebaran.

Catatan KATASUMBAR, sejak seminggu belakangan, angka penambahan kasus positif di Sumbar terjadi lonjakan cukup tajam. Penambahan pasien positif selalu di atas 100 orang.

Hingga Rabu (16/9), total pasien positif di Sumbar sebanyak 3.748. Sebanyak 1.957 orang sembuh dan 84 orang meninggal dunia. (*)

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.