KATASUMBAR – Salah satu masjid di DKI Jakarta punya desain yang terbilang unik, sehingga penampakannya berbeda dengan masjid kebanyakan.

Rumah ibadah tersebut terletak di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Desain masjid ini pun mencuri perhatian masyarakat yang berada di sekitaran lokasi tersebut.

Masjid ini diberi nama At Taufiq, dan berdiri tak jauh dari sekolah parpol PDI Perjuangan.

Hal yang paling unik dari masjid ini terletak pada atapnya. Bagian ini lah yang menarik perhatian.

Sekilas, pada bagian atap masjid ini mirip gonjong Rumah Gadang, yang menjadi khas dari bangunan tersebut.

Pendirian masjid ini pun ternyata terinspirasi dari sejarah tokoh ulama Sumbar.

Tokoh Muda Ranah Minang Azwar Furqudyama mengatakan, inspirasi pendirian masjid ini berasal dari sosok Hasan Din.

Hasan Din adalah tokoh Muhammadiyah yang merupakan kerabat dekat dengan kerajaan Muku-muko dari kesultanan Inderapura.

Ia menceritakan, Hasan Din menikah dengan seorang perempuan yang juga berasal dari kaum kerabat kesultanan Inderapura, Siti Chadijah.

Pernikahan keduanya kemudian melahirkan seorang putri cantik bernama Fatmawati. Ia lahir di Bengkulu.

“Setelah menikah, mereka merantau ke Bengkulu yang kemudian jadi kota kelagiran Fatmawati,” kisah Azwar.

“Fatmawati adalah anak kandung Siti Chadijah dan Hasan Din, yang berasal dari Desa Inderapura di Pesisir Selatan, Sumatera Barat,” kata Azwar.

Dikutip dari INews, putri sang ulama Inderapura ini lalu berjodoh dengan bapak bangsa, Soekarno.

Dari hubungan mereka, Azwar menjelaskan lahirlah 5 orang anak, yang mana salah satunya Megawati Soekarnoputri.

Inspirasi Pembangunan

Pertautan keturunan Minangkabau ini lalu terus berlanjut ketika Megawati melahirkan Puan Maharani, hasil buah cintanya bersama Taufiq Kiemas.

Jadilah pendirian masjid ini menginspirasi Puan untuk menginsiasi membangun At Taufiq.

Sekaligus mengokohkan garis Minang dalam ranji keluarganya. Sebab, secara tidak langsung menurut Azwar, Puan ingin menegaskan darah Minangkabau.

“Dari situ jelas tergambar bahwa Puan Maharani mempuyai garis keturunan Minangkabau baik dari ayah maupun ibunya,” ujar dia.

Puan pun pernah menyebut dirinya punya ikatan dengan Sumbar, khususnya masyarakat Minangkabau.

“Kami merasa pulang kampung ketika datang ke ranah Minang,” begitu ucapnya.

Pernyataan demikian ia lontarkan kala menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2017.

“Datang ke Ranah Minang bagi kami adalah pulang ke kampung halaman,” tutur Puan saat itu.(*)

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.