KATASUMBAR – Ratusan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se Kalimantan Selatan turun ke jalan di halaman Balai Kota Banjarbaru, Kamis (11/7) sore.

Menariknya, aksi unjuk rasa ini dilakukan kelompok mahasiswa tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap kasus kematian remaja 13 tahun di Padang, Afif Maulana.

Dikutip dari Kanal Kalimantan, ratusan mahasiswa tersebut mengecam dan mengutuk keras dugaan tindakan penyiksaan oleh Polisi yang jadi penyebab tewasnya Afif.

Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Aksi, Dimas, mahasiswa dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari.

Menurut dia, desakan dan kecaman yang mereka suarakan penting untuk disampaikan, agar semua pihak bisa mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Walaupun kita ada di daerah Kalimantan, tapi suara-suara ini sangat diperlukan untuk mendukung dan mengawal kasus ini agar diusut sampai tuntas,” katanya.

Dalam aksi, ratusan mahasiswa ini meminta Polda Kalsel untuk menyampaikan sikap terbuka agar peristiwa ini juga tidak akan terjadi di Kalsel.

Desakan tersebut, menurut massa aksi, merupakan bentuk dari komitmen Polri.

“Kita memberikan desakan kepada Polda Kalsel untuk segera memberikan sikap terhadap peristiwa ini.”

“Serta komitmen menjaga wilayah Kalsel tidak terjadi peristiwa hal yang sama,” tegas Dimas.

Ratusan mahasiswa ini menutup aksi dengan berdoa bersama berharap agar kasus yang seperti ini tidak akan pernah terulang.

“Kita berharap kasus kekerasaan ini diadili dengan tegas dan diusut hingga ke akar-akarnya,” pungkas Dimas.

Sebelumnya diketahui, ribut-ribut kematian Afif Maulana kian menguat, pasca hasil penyelidikan Polda Sumbar yang menyebut penyebab kematian Afif akibat terjun ke Batang Kuranji.

Afif melompat dari jembatan setinggi 15 meter itu demi menghindari sergapan petugas Polisi yang sedang membubarkan aksi tawuran pada 9 Juni lalu.

Namun fakta itu kemudian dibantah oleh LBH Padang, yang mewakili pihak keluarga Afif.

LBH Padang membantah hasil penyelidikan Polda Sumbar tersebut dengan kondisi jenazah Afif yang tidak seperti habis terjatuh dari ketinggian.

Menurut LBH Padang, luka yang terdapat pada tubuh Afif bukanlah luka akibat terjatuh, melainkan penyiksaan.

Terkait hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun meminta agar proses otopsi Afif diulang.

Tujuannya, agar penyelidikan penyebab kematian Afif terbuka dan transparan.(*)

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.