KATASUMBAR — Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi pegawai swasta yang bergaji di bawah Rp5 juta menjadi angin segar bafi sopir ojek daring di Kota Padang.
Meskipun tidak masuk sebagai penerima BLT khusus pegawai swasta, namun bagi sopir ojek daring mereka juga ikut merasakan dampaknya secara ekonomis.
“Pendapatan kami bergantung pada aktivitas jual beli konsumen, selama ini langganan kami yang pegawai swasta jauh berkurang karena rata-rata mereka menahan pengeluaran,” kata salah seorang sopir ojek daring di Padang, Wahyu (29).
Wahyu menjelaskan, selama fase new normal, pendapatan ojek daring rata-rata menurun. Bahkan cenderung lebih baik saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu.
“Selama PSBB pendapatan saya justru meningkat. Sebab pegawai swasta yang kerja di rumah lebih sering memanfaatkan fasilitas belanja lewat aplikasi, baik itu belanja makanan maupun barang-barang,” jelas Wahyu.
Rata-rata, sebut Wahyu, dalam sehari ojek daring bisa mengumpulkan pendapatan antara Rp100 ribu hingga Rp250 ribu sehari. “Jam kerja rata-rata kami 8-10 jam sehari selama PSBB. Sekarang, untuk dapat Rp100 ribu saja susah,” ujarnya.
Hal senada juga diakui oleh sopir ojek daring lainnya, Nanda (31). Bagi dia, momentum pencairan BLT pegawai ini sangat tepat.
“Pencairannya kan akhir bulan ini ya, dan rata-rata pegawai itu juga gajian, otomatis aktivitas belanja pegawai ini juga meningkat, senanglah kami,” kelakar bapak 3 anak tersebut.
Kendati melihat celah perbaikan ekonomi dengan BLT pegawai ini, Wahyu dan Nanda bersepakat untuk tidak membelanjakan hasil keringat mereka untuk hal-hal yang tidak perlu.
“Yang pasti nanti hasilnya saya pakai untuk kebutuhan rumah, dan sisanya ditabung. Jaga-jaga jika nanti ekonomi kembali memburuk,” papar Wahyu.
“Kalau saya sih yang pasti hasilnya buat makan dan beli kebutuhan anak-anak. Sekarang anak saya baru masuk sekolah, kebutuhannya banyak meskipun sekolah di rumah ya,” pungkas Nanda.
Seperti diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkap pemerintah telah mengantongi sekitar 12 juta rekening pekerja calon penerima BLT dari BPJS Ketenagakerjaan.
Rencananya bantuan itu akan secara simbolik disalurkan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, 25 Agustus 2020.
“Rencananya, Bapak Presiden menyerahkan secara langsung dan me-launching. Insyaallah tanggal 25 Agustus ini,” katanya dalam sebuah keterangan resmi.
Ida menjelaskan, subsidi upah yang diberikan tersebut sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan atau total senilai Rp2,4 juta. Subsidi ini akan diberikan setiap 2 bulan atau setiap pembayaran sebesar Rp1,2 juta.(*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.