Apa Saja Wisata Yang Ada di Bukittinggi?

KATASUMBAR – Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merupakan Kota Wisata. Lalu, apa saja wisata yang ada di Bukittinggi?

Ada sejumlah tempat wisata di Kota Bukittinggi yang harus masuk dalam daftar kunjungan anda, karena ada yang sarat dengan sejarah.

Selain itu, ada juga tempat wisata Bukittinggi yang menonjolkan keindahan alam yang mempesona yang rugi rasanya kalau tak berkunjung ke tempat itu.

Berikut tempat wisata Bukittinggi yang bisa menjadi pilihan anda :

Jam Gadang

Ini merupakan menara jam besar setinggi 27 meter dengan diameter jam 80 sentimeter di empat sisi menara.

Jam Gadang merupakan ikon Kota Bukittinggi dan Provinsi Sumatera Barat, yang sarat dengan sejarah, yang terletak di kawasan Pasa Ateh (Pasar Atas) Kota Bukittinggi.

Pembangunan Jam Gadang ini telah berlangsung semenjak tahun 1925 dan selesai tahun 1927 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda.

Keistimewaannya, Jam Gadang ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Selain itu, Jam itu merupakan produksi Vortmann Recklinghausen, dan hanya ada dua unit di dunia.

Selain ada di Jam Gadang Bukittinggi, mesin jam ini juga ada di Menara Big Ben, Inggris. Karena hal itulah mengapa Jam Gadang dan Big Ben disebut sebagai jam kembar.

Saat ini, kawasan Jam Gadang menjadi tempat wisata favorit di Bukittinggi, yang selalu ramai pengunjungnya, terutama saat hari libur.

Untuk menikmati tempat wisata ini pengunjung tak perlu merogoh kocek, karena tempat wisata ini tidak berbayar alias gratis.

Kebun Binatang (TMSBK)

Tak jauh dari Jam Gadang, juga terdapat Kebun Binatang, atau Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK), yang terletak di Jalan Cindua Mato.

Kalau jalan kaki dari Jam Gadang ke TMSBK ini hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.

Ada ratusan koleksi satwa di Kebun Binatang ini, mulai dari Harimau Sumatera, Gajah, Beruang, Kancil, Rusa Tapir, berbagai jenis burung, reptil, ikan dan yang lainnya.

Di dalam kawasan TMSBK ini juga ada Museum Rumah Adat Baanjuang yang berisikan sejumlah peninggalan sejarah dan kebudayaan Minangkabau.

Selain itu, di dalam kawasan TMSBK juga ada Museum Zoologi, yang memamerkan sejumlah koleksi hewan mati yang telah di awetkan.

Di dalam kawasan ini juga terdapat jembatan gantung ikonik Bukittinggi, yakni Jambatan Limpapeh, serta Benteng Fort de Kock.

Untuk masuk ke tempat ini menggunakan Kartu Brizzi. Biayanya Rp20 ribu untuk anak-anak, serta Rp25 ribu untuk dewasa.

Taman Panorama dan Lubang Jepang

Berada di Jalan Panorama, Taman Panorama ini menyuguhkan view alam Ngarai Sianok dari ketinggian yang mempesona.

Taman Panorama ini juga menyediakan sejumlah wahana bermain bagi anak, seperti perosotan.

Tak hanya itu, di bagian pinggir taman ini juga ada pedagang yang menawarkan busana, kerajinan dan produk lokal, serta lukisan yang menarik yang bisa menjadi oleh-oleh.

Dalam Taman Panorama ini juga terdapat Lubang Jepang, yang merupakan lubang dalam tanah yang berbentuk lorong-lorong peninggalan Jepang.

Panjang terowongan di Lubang Jepang ini mencapai sekitar 1400 meter dengan lebar sekitar 2 meter. Jika penasaran, pengunjung boleh masuk ke dalamnya.

Untuk masuk ke tempat ini, pengunjung harus gunakan kartu Brizzi, dengan tiketnya sebesar Rp10 ribu untuk anak-anak dan Rp15 ribu untuk dewasa.

Great Wall of Koto Gadang

Banyak yang menganggap Great Wall of Koto Gadang ini adalah Janjang Saribu.

Meski sama-sama memilki anak tangga yang panjang, namun kedua objek wisata ini adalah objek wisata yang berbeda.

Jika Janjang Saribu menghubungkan dasar jurang ke Kampung Bukik Apik, namun Great Wall of Koto Gadang menghubungkan pinggang Ngarai Sianok Bukittinggi dengan Kampung Koto Gadang di Agam.

Anak tangga di Great Wall ini lebih banyak dan lebih panjang. Bahkan tempat ini sempat viral, karena dibangun mirip seperti Tembok China.

Jia ingin ke tempat ini, masuklah dari lokasi Kelok Cindua Bukittinggi. Tak ada biaya masuk untuk merasakan sensasi objek wisata ini.