KATASUMBAR – Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga 30 November 2023 mendatang.
Meski demikian, baru dua daerah yang benar-benar menerapkan status siaga yakni Pekanbaru dan Bengkalis.
Kalaksa BPBD Riau, Edy Afrizal mengatakan dengan ditetapkannya status serupa dengan provinsi maka koordinasi lebih mudah karena posko-posko pengendalian sudah didirikan.
“Meskipun Provinsi Riau sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla, namun kami juga minta pemerintah kabupaten/kota juga menetapkan status serupa agar memudahkan dalam hal koordinasi penangangan bencana Karhutla,” katanya, dikutip dari riau.mediacenter.go.id, Jum’at 24 Februari 2023.
Demi membantu proses pencegahan dan pengendalian, BPBD Riau mengirimkan surat permintaan bantuan helikopter ke Pemerintah Pusat melalui BNPB dan Kementerian KLHK.
Bantuan yang diajukan itu sebanyak 10 unit untuk patroli dan water boombing.
Selain helikopter untuk water boombing, BPBD juga mengajukan bantuan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
TMC menurutnya penting dilakukan, karena berdasarkan prediksi BMKG stasiun Pekanbaru, pada akhir Februari ini Riau sudah memasuki musim kemarau.
“Untuk TMC juga sudah kami ajukan, realisasinya juga masih menunggu informasi dari pemerintah pusat. Intinya segala upaya pencegahan terjadinya Karhutla terus dilakukan,” sebutnya.
Hingga saat ini, masih ada 10 kabupaten/kota di Riau yang belum menetapkan status siaga darurat Karhutla.
Di antaranya Kabupaten Kuansing, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Pelalawan, Siak, Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.
(*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.