KATASUMBAR – Kapal Sultan, begitu nama kapal yang terdampar di Bukit Nobita, Kelurahan Kampung Jua Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Kapal Sultan memang jauh berbeda dengan kapal biasa yang berada di pelabuhan di tepi laut.
Kapal Sultan di Bukit Nobita, baru-baru ini menjadi destinasi wisata bagi wisatawan yang ingin menyaksikan Kota Padang dari ketinggian. Diketahui, sekitar 4 tahun yang lalu Bukit Nobita pernah juga menjadi destinasi wisata yang hits di media sosial namun meredup ditengah persaingan destinasi wisata yang hadir di setiap daerah.
Nama Bukit Nobita sendiri diambil dari serial kartun Jepang Doraemon, karena menyerupai bukit di belakang sekolah Nobita dan teman-temannya.
Kapal Sultan dan Bukit Nobita ibarat sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Butuh waktu 20 menit dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil dengan jarak tempuh sepanjang 10 Kilometer dari pusat Kota Padang.
Medan jalan yang akan dilalui pengunjung untuk menuju Bukit Nobita mulai dari jalan di areal pemukiman masyarakat, sawah, sampai beberapa tanjakan jalan yang tidak terlalu tinggi.
Jika tiba di gerbang masuk Bukit Nobita, pengunjung bisa memarkirkan kendaraan mereka tepat berada di gerbang masuk dengan area parkir yang cukup luas. Pengunjung akan diberikan karcis parkir oleh petugas dimana untuk sepeda motor dikenakan Rp 3 ribu dan mobil Rp 5 ribu.
Mulai dari pintu masuk Bukit Nobita, pengunjung akan melewati jalan menanjak yang penuh bebatuan. Dari bawah sampai puncak bukit, membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai 20 menit.
Untuk mencapai puncak Bukit Nobita, pengunjung perlu mengeluarkan tenaga sedikit lebih besar lantaran beberapa akses jalan terdapat beberapa tanjakan yang lumayan tinggi dan menguras tenaga.
Namun di pertengahan jalan, pengunjung bisa beristirahat di area yang lebih datar sambil mengatur nafas melanjutkan perjalanan ke puncak. Di sana, pemandangan Kota Padang sudah terlihat dari ketinggian.
Tidak hanya Kapal Sultan, di dalam kawasan itu juga terdapat 3 kolam berenang dengan kedalam berbeda yang bisa diperuntukkan bagi anak-anak, remaja, sampai dewasa.
Agar bisa menikmati pemandangan Kota Padang dari atas kapal dan berenang di kolam yang airnya dingin dan segar, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu per kepala.
Mengingat saat ini sedang merebak pandemi COVID-19, setiap pengunjung wajib menggunakan masker, mengatur jarak, dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan oleh pengelola.
Keindahan pemandangan Kota Padang dari ketinggian ditambah sensasi naik kapal di puncak bukit serta bisa berenang sepuas hati, membuat pengunjung betah berlama-lama berada di bukit Nobita.
Salah satu pengunjung Bukit Nobita, Kamaludin (26), mengaku baru pertama kali berkunjung ke Bukit Nobita. Dia mengatakan, pertama mengetahui Bukit Nobita dari media sosial.
“Pertama kali lihat itu dari media sosial Instagram, banyak teman-teman yang memposting foto dan video liburan di Bukit Nobita, kalau lihat di Instagram, lokasinya sangat luar biasa,” jelasnya.
Ia menambahkan, karena penasaran, dia bersama sejumlah temannya mengunjungi Bukit Nobita. Ketika sampai di puncak bukit, ia sangat takjub dengan pemandangan yang disajikan oleh objek wisata baru di Kota Padang itu.
Kamaludin mengungkapkan, spot yang paling unik dan bagus di puncak Bukit Nobita selain pemandangan Kota Padang yakni keberadaan kapal yang berdiri di atas bukit dan areal kolam berenang.
“Unik aja, karena jarang-jarang ada kapal yang berada di puncak bukit. Jadi bisa dijadikan spot foto dan di posting ke media sosial,” ungkapnya.
Untuk akses menuju puncak Bukit Nobita, dia mengaku memang dibutuhkan sedikit tenaga yang lebih agar bisa sampai ke puncak. Tapi, lelah akan hilang ketika sampai di puncak dan menyaksikan keindahan alam.
“Selain berwisata, objek wisata Bukit Nobita ini juga secara tidak langsung membuat setiap pengunjung seperti berolahraga. Jadi manfaat banyak,” katanya.
Hal senada dikatakan oleh pengunjung lainnya asal Kota Padangpanjang, Firman Tria (30). Dia menyebutkan, biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke Bukit Nobita jiga terbilang murah dan terjangkau oleh siapapun.
“Ya biaya yang dikeluarkan hanya untuk parkir sepeda motor Rp 3 ribu dan mobil Rp 5 ribu. Kemudian, masuk ke wahana kapal dan kolam renang hanya Rp 5 ribu per kepala, jadi cukup terjangkau,” ujarnya.
Firman menyebutkan, berbagai fasilitas penunjang tempat objek wisata juga lengkap seperti kamar mandi, warung makan, musala dan fasilitas lainnya sehingga pengunjung bisa berlama-lama di sana.
Lebih lanjut Firman menyampaikan, yang perlu ditambahkan dan dilengkapi di objek wisata Bukit Nobita adalah penerangan dan jalan akses yang perlu ditata lebih baik.
“Kan kalau turun ke bawah itu sebelum Maghrib agak sedikit gelap akses jalan sehingga perlu hati-hati. Kalau ada penerangan mungkin lebih bagus lagi,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Padang, Arfian mengatakan, destinasi wisata Bukit Nobita di Kelurahan Kampung Jua Nan XX merupakan salah satu destinasi wisata baru yang sedang dipersiapkan oleh Pemko Padang.
Ia menambahkan, Disparbud bersama Pemko Padang telah mengunjungi Bukit Nobita untuk melakukan pemantauan dan melihat potensi yang bisa dikembangkan untuk menarik kunjungan wisatawan.
“Kami langsung mengunjungi Bukit Nobita dan bertemu dengan masyarakat yang mengelolanya, kemudian melihat potensi apa yang bagus untuk dikembangkan,” jelasnya.
Arfian menyebutkan, setelah melakukan pemantauan, terdapat beberapa perbaikan atau sesuatu yang rencananya akan dibuat untuk menunjang destinasi wisata baru tersebut.
“Rencana seperti perbaikan akses jalan karena dengan rute saat ini lumayan sulit dilalui oleh orang khususnya orang lanjut usia. Jadi membuat akses jalan yang bisa dilalui oleh semua orang,” ungkapnya.
Kemudian, rencana perbaikan yang akan dilakukan seperti menambah penerangan di jalan akses Bukit Nobita agar ketika pengunjung pulang, jalan yang dilalui bisa terlihat.
“Pastinya Pemko Padang akan mendukung upaya pengembangan objek wisata baru di Kota Padang salah satunya Bukit Nobita ini, agar alternatif wisata bagi masyarakat bisa beragam,” tukasnya.
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.