KATASUMBAR – Belasan atlet cabang olahraga Bola Tangan Sumatera Barat terlantar saat pulang dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Sebanyak 12 orang atlet dari cabor itu terlantar saat transit di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada 14-15 Oktober 2021 lalu.

Salah satu atlet, Irfan Oktavianus mengatakan saat transit mereka tidak didampingi oleh ofisial dari kontingen dan pengurus cabang olahraga.

“Hanya kami saja. Saat transit pulang kami tidak punya uang sedikitpun. Ada uang saku, itu pun diberikan KONI saat akan berangkat Rp75 ribu perorang,” katanya pada Katasumbar, Rabu (20/10) sore WIB.

Irfan mengaku sampai di Bandara Soetta pada Kamis (14/10) pukul 17:30 WIB setelah transit dari Makassar. Kemudian akan berangkat ke Padang pada Jumat (15/10) pukul 15:30 WIB.

“Transit kami cukup lama, kondisi saya dan teman-teman saat itu sangat lelah. Jangankan uang untuk hotel, untuk makan saja tidak ada,” ucap Irfan.

Tampak dari unggahan Irfan lewat akun Facebooknya, belasan atlet tersebut sampai tidur beralaskan kursi tunggu bandara Soekarno-Hatta.

Demi bisa makan, Irfan menghubungi Bendara Umum Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Sumbar untuk meminta uang.

“Saat itu KONI Sumbar menjanjikan uang saku untuk pulang, tapi tidak ada. Malam itu, saya hubungi pengurus cabor, dapatlah uang Rp2 juta, uang itu lah yang kami pakai untuk makan,” jelasnya.

“Uang itu pun cukup cuma untuk sekali makan,” imbuh Irfan.

Kondisi demikian membuat Irfan dan rekan-rekannya sedih. Ia menyebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Pemerintah Sumbar harusnya memperhatikan kondisi atlet.

“Meskipun kami tidak memberikan medali, tapi hargailah perjuangan kami. Apa yang kami alami saat transit sangat tidak layak. Tidak hanya Bola Tangan, atlet lain juga banyak yang begitu,” ungkap Irfan.

Menanggapi keluhan Irfan, Ketua KONI Sumbar, Agus Supardi mengaku bahwa kondisi demikian juga dialami oleh pengurus Kontingen.

“Soal terlantar, tidak hanya atlet, tapi kita juga, pengurus kontingen juga seperti itu. Itu karena jadwal kepulangan yang berbeda,” katanya pada Katasumbar.

Menurut dia, semua masalah yang dialami atlet tersebut tidak tepat jika disebutkan terlantar.

“Sebab dalam ketentuannya ada manajer yang mendampingi. Balik lagi pada masalah jadwal kepulangan yang berbeda-beda,” pungkasnya kemudian.(*)

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.