KATASUMBAR – Dua tahun waktu persiapan, membuat tim PS Semen Padang sangat siap dan matang untuk mengikuti kompetisi perdana Divisi II Galatama tahun 1982. Di tahun tersebut, delapan tim berebut tiket promosi menuju Divisi Satu Galatama. Format Galatama (strata liga) waktu itu adalah Divisi I dan Divisi II.

Selain PS Semen Padang, tujuh tim lainnya yang akan berlaga di Divisi II Galatama adalah Cahaya Kita (Jakarta), Tempo Utama (Bandung), Mataram Utama (Yogyakarta), Caprina Denpasar (Bali), Bima Kencana Ujung Pandang (Makassar), Buana Putra dan Tidar Sakti. Namun, dua tim terakhir (Buana Jaya dan Tidar Sakti) mengundurkan diri dari kompetisi.

Tiga laga awal skuad Kabau Sirah berlangsung dikandang. Ini menjadi awal dominasi PS Semen Padang di Divisi II Galatama. Laga perdana PS Semen Padang disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Semen Padang, Joni Marsinih dan Direktur Keuangan PT Semen Padang, A Sidik SH. Aprius dkk langsung tancap gas dengan meraih kemenangan telak 4-0 atas PS Tempo Utama di Stadion Imam Bonjol, Padang. Kemenangan ini juga ditandai dengan hattrick dari striker lokal fenomenal PS Semen Padang, Aprius. Satu gol lainnya dicetak oleh Lasdiarman.

Dilaga kedua, PS Semen Padang mampu membungkam Caprina Denpasar dengan skor 3-2. Sedangkan pada laga ketiga, harus puas bermain imbang 0-0 dengan Bima Kencana Ujung Pandang.

Tidak terkalahkan ditiga laga awal, membuat PS Semen Padang digelari “Jago Kandang”. Hal tersebut memantik semangat Jenniwardin dkk untuk membuktikan laga diluar kandang. Apalagi hasil cemerlang tiga laga tersebut juga banjir pujian dari publik Ranah Minang. Masyarakat semakin berbondong-bondong menyaksikan laga, yang membuat motivasi pemain semakin terpacu.

Laga tandang pertama menghadapi Mataram Utama, PS Semen Padang berhasil memberi pembuktian dengan meraih kemenangan telak 3-0 pada tanggal 23 April 1983. Gol dicetak oleh Arif Pribadi dan dua gol lagi dari Aprius.

Laga penutup putaran pertama, juga dilalui PS Semen Padang dengan kemenangan dikandang Cahaya Kita (Jakarta). Meski tidak tampil bagus seperti lawan Mataram Utama, PS Semen Padang berhasil unggul 2-1 setelah sempat tertinggal terlebih dahulu. Gol dari Aprius dan Hendra Pillo menutup putaran pertama Divisi II Galatama tanpa terkalahkan.

Didua laga tandang tersebut juga tercipta rekor luar biasa. PS Semen Padang yang tampil trengginas di tunggu dengan animo penonton yang luar biasa dari perantau minang menyambut kedatangan tim PS Semen Padang bak pahlawan. Dalam laga melawan Mataram Utama di Yogyakarta, PS Semen Padang bak berlaga dikandang sendiri. Sebanyak 2.500 penonton warga rantau minang hadir dikandang lawan. Begitupun melawan Cahaya Kita di Jakarta. Tidak kurang dari 2.000 perantau datang memberi dukungan. Dukungan ini membuat tim PS Semen Padang mendapat julukan baru sebagai tim “Tuan Rumah Dikandang Lawan”.

Diakhir musim sendiri, PS Semen Padang tampil sebagai juara Divisi II Galatama (Yang dikemudian hari diubah nama menjadi Divisi I). Dilaga terakhir  Suranto dkk menghajar Cahaya Kita dengan skor telak 6-0 di Stadion Imam Bonjol, 5 Juli 1983. Meski memiliki nilai yang sama dengan Tempo Utama (Bandung) yaitu 16 poin dari 10 laga, selisih gol PS Semen Padang jauh diatas tim Tempo Utama. PS Semen Padang memiliki surplus 22 gol, sedangkan Tempo Utama hanya 10 gol. Hasil ini juga memastikan PS Semen Padang dan Tempo Utama promosi ke Divisi I Galatama, yang dikemudian hari berganti dengan nama Divisi Utama Galatama.

Gelar juara PS Semen Padang juga dilengkapi dengan raihan top skorer dari Aprius dengan total 7 Gol. Striker fenomenal inipun diberi gelar “Tembakan Gilo” oleh pecinta PS Semen Padang. Selain itu juga ada gelar lainnya untuk pemain PS Semen Padang yang lain. Seperti “Sibola Karet Hendra Pillo”, “Traktor Muharman”, “Flamboyan Arif Pribadi”, “Si Stylish Suranto” dan “Situkang Gocek Idrus Ali”. Itulah gelar-gelar yang didapat pemain-pemain legenda tim diawal pembentukan dan awal kompetisi.

Hasil ini membuat nama PS Semen Padang sangat dielu-elukan. Tim yang baru berumur seumur jagung ini, menjadi tumpuan baru sepakbola di Sumatera Barat. Managemen tim bersama pemainpun bersiap untuk menjawab tantangan itu. Kompetisi didepan mata siap menanti yaitu Divisi Utama Galatama.

Divisi Utama Galatama yang diikuti, berjalan lebih dari sepuluh tahun (1983-1994). Diterjang badai jatuh-bangunnya tim, kemudian berprestasi dan melahirkan generasi emas tim PS Semen Padang.

Sumber: semenpadangfc.co.id

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.