KATASUMBAR – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Dharmasraya mendadak jadi perhatian, dengan adanya isu penempatan kotak kosong dalam kontestasi 5 tahunan itu.
Kisruh Pilkada Dharmasraya ini bermula dari cuma adanya satu pasang Bacalon Bupati dan Wakil Bupati yang mendaftar ke KPU pada waktu pendaftaran.
Pasangan bakal calon tersebut adalah Anisa Suci Ramadhani dan Leli Arni yang diusung oleh hampir semua partai politik peraih kursi di Pileg 2024 lalu.
Semua partai pengusung pasangan tersebut adalah PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP, Hanura dan PSI.
Awalnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung pasangan tersebut, namun pada saat mendekati pendaftaran, PKS malah menarik dukungannya.
Pencabutan dukungan yang terjadi pada Selasa (2/9) lalu itu dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Namun Ketua DPD PKS Dharmasraya Widayatmo menguatkan hal tersebut dengan adanya surat keputusan dari DPP PKS.
Surat itu berisi perihal pencabutan surat keputusan sebelumnya tentang dukungan pada Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya, bersama dengan NasDem.
Dengan adanya pencabutan itu, pasangan Anisa Suci Ramadhani dan Leli Arni yang mulanya berpotensi melawan kotak kosong pun batal.
Lantaran PKS yang mencabut dukungan, memutuskan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati sendiri yakni Adi Gunawan dan Romi Siska Putra.
Keduanya pun mendaftar ke KPU Dharmasraya keesokan harinya, Rabu (3/9) yang diiringi oleh massa simpatisan pendukung.
Selama proses pendaftaran sempat terjadi ketegangan antara pendukung paslon dengan pihak KPU Dharmasraya.
Kehebohan terjadi lantaran ditutupnya akses dan tidak dibuatkannya akses silon pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra oleh KPU Dharmasraya.
Tim Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Nasdem Sumbar, Pandong Spenra pun mengungkapkan kekecewaannya.
“Kita sudah membawa dokumennya, tapi hari ini hak konstitusional dari partai politik untuk mengusulkan calon dihalangi oleh KPU Dharmasraya,” tegasnya.
Namun menurut dia kebijakan KPU Dharmasraya yang tidak memberikan akses kepada pihaknya merupakan perbuatan melawan hukum.
“Ini merupakan hak dari partai politik dan gabungan partai politik untuk mencalonkan pasangan calon.”
“Akses itu adalah hak itu bagi kami, sementara kewajiban bagi KPU untuk menyediakan akses,” katanya dikutip dari Klikpositif (Grup Katasumbar).
Kotak Kosong & Campur Tangan Jokowi
Sementara itu ketua KPU Dharmasraya France Putra menyampaikan pihaknya tidak ada menghalangi seluruh proses pendaftaran.
“Kami hanya menjalankan Juknis KPU RI nomor 1229 dan Pasal 135 PKPU No 10 tahun 2024 tentang penambahan waktu pendaftaran,” terang France.
Terkait hal itu, Pandong pun menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian demikian ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Inti laporan kami, menghalang-halangi proses pendaftaran, tidak profesional menjalankan tanggung jawab, dan (KPU) cenderung melanggar kode etik,” ujarnya dikutip dari Kompas.
Dengan kegagalan pendaftaran itu, Pilkada Dharmasraya hampir dipastikan menghadirkan drama pertarungan pemilihan melawan kotak kosong.
Sebab terhitung sejak Rabu (4/9), pihak KPU Dhasrmasraya sudah menutup pendaftaran, dan yang terdaftar hanya paslon Anisa Suci Ramadhani dan Leli Arni.
Pengamat Hukum dari Universitas Andalas, Feri Amsari mengungkapkan kecurigaannya pada dinamika politik di Dharmasraya tersebut.
Lewat unggahan di akun X-nya, Feri menyebut ada upaya dari Jokowi untuk mengupayakan pemilihan melawan kotak kosong di Dharmasraya.
“Ternyata Mulyono lagi. Kasus calon tunggal di Dharmasraya adalah bagian dr Istana,” sebut Feri.
Ia menilai, salah satu calon tunggal di Dharmasraya ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden Jokowi.
“Calon Tunggal ternyata punya kakak yang menikahi keponakan Presiden Jokowi. Itu sebabnya partai-partai dihalangi mendaftarkan calon lain,” bebernya.
Tak cuma itu, Feri juga menuding bahwa KPU RI terlibat dalam skandal tersebut. “Gila! KPU RI terlibat dlm skandal ini,” pungkasnya.
Namun Feri tidak menjelaskan sosok yang dia maksud. Katasumbar pun sudah melakukan penelusuran jejak digital pasangan Anisa Suci Ramadhani dan Leli Arni, dan hasilnya nihil.(*)
*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.
****
Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini) 😊
*
Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.