KATASUMBAR — Di balik kelembapan ruang berukuran 3×6 meter persegi dan barisan rak kayu berisi backlog jamur di daialamnya, lahirlah kisah tentang perempuan yang bangkit dari keterbatasan. Mereka bukan aktivis di panggung seminar, bukan pula tokoh nasional yang wajahnya terpampang di media, tetapi mereka adalah Kartini masa kini—yang bekerja diam-diam, tapi memberi dampak besar. Mereka tinggal di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Dalam semangat memperingati Hari Kartini, kisah mereka menjadi relevan. Jika Kartini dahulu memperjuangkan akses perempuan terhadap pendidikan dan pengetahuan, maka perempuan Baringin hari ini memperjuangkan haknya atas kemandirian ekonomi, atas ruang untuk berkarya, atas kesempatan untuk tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh. Dan itu, mereka buktikan melalui budidaya jamur tiram.

Dari Ruang Sempit Menuju Harapan Besar

Inisiatif budidaya jamur tiram ini dimulai pada akhir tahun 2024, dipelopori oleh Sekolah Perempuan bersama Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Forum Nagari Kelrahan Baringin. Program ini lahir dari keresahan kolektif perempuan setempat yang ingin keluar dari bayang-bayang keterbatasan ekonomi. Mereka berkumpul, berdiskusi, belajar bersama, dan akhirnya memutuskan bahwa budidaya jamur bisa menjadi pintu masuk perubahan.

Awalnya, mereka hanya membeli 1.000 backlog atau media tanam jamur. Tidak ada pengalaman sebelumnya. Namun, berkat dukungan dri T semen Padang melaluiForum Nagari Kelurahan Baringin, mereka mendapat kesempatan untuk belajar. Mereka belajar dari nol—mengenal suhu, kelembaban, teknik semai, dan cara panen yang benar. Hasil panen pertama pun tak selalu berhasil. Namun, mereka terus mencoba, terus belajar.

Kini, hasilnya bisa dirasakan. Mereka mampu memanen jamur setiap hari, dengan jumlah mencapai 2 hingga 7 kilogram. Jamur-jamur itu mereka jual ke warga sekitar dan pasar lokal dengan harga Rp25 ribu per kilogram. Pendapatan tersebut, bagi banyak dari mereka, adalah penghasilan pertama yang benar-benar mereka kelola sendiri.

Perempuan yang Tidak Lagi Takut Mencoba

Tin Suarni, salah satu pengelola UEP Jamur Tiram Sekolah Perempuan, mengingat kembali perjalanan mereka yang penuh tantangan. “Dulu kami takut gagal. Tidak tahu caranya. Tapi setelah dijalani, ternyata kami bisa. Sekarang kami sudah bisa produksi sendiri sampai 3.000 backlog,” ujarnya sambil tersenyum bangga.

Tak hanya itu, mereka kini memiliki oven pengering, pondok budidaya khusus, dan peralatan pendukung lainnya yang dibantu oleh PT Semen Padang. Bantuan ini datang melalui Forum Nagari Kelurahan Baringin sebagai bentuk dukungan pada tahap awal pengembangan. “Tanpa alat itu, kami tidak bisa berkembang seperti sekarang. Bantuan PT Semen Padang membuat usaha ini lebih stabil dan efisien,” kata Tin.

Solidaritas Perempuan, Pilar Kekuatan Komunitas

Di balik kesuksesan ini, ada semangat kolektif yang luar biasa. Refmaida, Bendahara Forum Nagari Kelrahan Baringin, menjelaskan bahwa gerakan ini tidak hanya soal budidaya jamur, tetapi tentang membangun solidaritas di antara perempuan. “Kami ingin perempuan tidak hanya bergantung. Kami ingin mereka punya keterampilan, punya penghasilan, punya rasa percaya diri,” katanya.

Permintaan jamur tiram terus meningkat

Tidak hanya dari Kelurahan Baringin, tetapi juga dari daerah-daerah sekitar. Inilah yang membuat mereka mulai mengembangkan budidaya di lokasi baru. Harapannya, lebih banyak perempuan bisa terlibat, belajar, dan mendapatkan manfaat ekonomi yang sama.

Semen Padang: Menguatkan dari Belakang Layar

Dukungan PT Semen Padang sebagai bagian dari SIG bukan sekadar CSR formalitas. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan semen ini memberikan dukungan nyata untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya—khususnya perempuan.

“Kami percaya bahwa pembangunan sosial tidak bisa dilepaskan dari peran perempuan. Maka ketika melihat semangat dari Forum Nagari Baringin, kami merasa perlu mendukungnya,” kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z. Lubis.

Lebih jauh, Iskandar menekankan bahwa keberhasilan budidaya jamur tiram ini tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga membentuk karakter dan semangat wirausaha perempuan. “Kami bangga bahwa hasilnya sekarang sangat konkret. Ini adalah investasi sosial yang tidak hanya memberi nilai pada saat ini, tapi juga membentuk masa depan,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa dukungan perusahaan ini selaras dengan Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia, terutama poin ke-5: meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. “Pemberdayaan perempuan bukan hanya tanggung jawab negara, tapi juga korporasi. Karena ketika perempuan berdaya, seluruh komunitas ikut maju,” tuturnya.

Dari Jamur Tumbuh Martabat

Budidaya jamur tiram ini tidak hanya menghadirkan hasil panen yang bisa ditimbang kilogram demi kilogram. Ia menghadirkan sesuatu yang jauh lebih berharga—martabat. Bagi perempuan Baringin, ini adalah titik balik. Dari ketergantungan menjadi kemandirian. Dari kebisuan menjadi suara. Dari ruang sempit menjadi lahan harapan.

Di tengah peringatan Hari Kartini, mereka tak lagi sekadar mengenakan kebaya untuk seremonial, melainkan mengenakan sarung tangan, mengaduk media tanam, memeriksa kelembapan, dan memanen jamur tiram sebagai bukti nyata dari perjuangan mereka.

Kartini masa kini tidak selalu duduk di ruang rapat atau podium. Ia bisa jadi adalah Tin, Refmaida, atau ibu-ibu lain di Baringin yang bangkit bersama, saling menguatkan, dan membuktikan bahwa perubahan besar bisa lahir dari gerakan kecil—dari kamar lembap berisi rak jamur, dari komunitas yang berani mencoba.

Akhirnya, dari Kelurahan Baringin, semangat Kartini kembali berbicara—dengan bahasa kerja, ketekunan, dan harapan yang ditanam setiap hari. Semoga, usaha budidaya jamur tiram Sekolah Perempuan dari Baringin ini bisa maju berkembang, dan melahirkan banyak Kartini-Kartini lainnya.(*)

*
Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

****

Dapatkan info berita terbaru via group WhatsApp (read only) KATASUMBAR / SUMBAR KINI (Klik Disini)  😊

*

Suscribe YOUTUBE KATA SUMBAR untuk mendapatkan informasi terbaru dalam bentuk video.